Pages

Mar 11, 2010


Ayah dari ahli waris semasa hidupnya sering menerima undangan untuk berceramah di masjid-masjid & pesantren serta hari besar umat islam. Beliau adalah pimpinan dari pondok pesantren yang diwariskan dari Mbah (Kakek) ahli waris

Feb 18, 2010



Pada umumnya "Baju Sakti Anta Kusuma" merupakan salah satu cerita rakyat indonesia konon zaman dahulu kala. Seperti yang di ungkapkan dalam sebuah buku cerita di bawah ini :

Judul buku : Baju Sakti Antakusumah
Asal Negara : Komik Indonesia
Pengarang : AR
Penerbit : Emcergam
Terbitan : I / 1979
Jilid : 1 jilid (137 halaman)
Ukuran : 17,5 cm x 25 cm

Deskripsi Gatotkaca harus kehilangan baju saktinya, Antakusuma. Semua lantaran kehendak Hyang Otipati. Semua ini untuk tumbal agar Bharata Yuda tidak terjadi.

Dorna lantas melakukan tugas itu, bahkan sampai harus menghasut Arjuna agar semua itu dapat dipenuhi. Semua ini mengakibatkan Gatotkaca dalam kondisi sekarat.

Akibat kejadian ini, memaksa Semar harus turun tangan, bahkan sampai menyerang ke Swargaloka, untuk mengambil kembali baju sakti tersebut demi keselamatan Gatot kaca. Semar tahu, perang besar Bharata Yuda tidak bisa dihindari hanya dengan mengurbankan baju sakti milik Gatot kaca

http://www.balicomics.com/komik.php?id=115

Feb 17, 2010

Validasi pewaris Anta Kusuma

Upacara dilakukan dengan sangat khidmat & seksama pada saat validasi sang pewaris selanjutnya yang dilakukan di lereng Gunung Semeru  Desa Kalibendo pada tahun 1994 setelah wafaatnya pewaris sebelumnya (Ayahanda pewaris sekarang). Pewaris melakukan tapa (puasa) selama 3 hari tanpa makan dan minum untuk memperoleh validasi yang merupakan persyaratan utama serta persyaratan lainnya dalam hak waris benda pusaka tersebut.

Singkat cerita akhirnya Baju Anta Kusuma berserta Tombak yang mana merupakan pasangannya menjadi valid atas hak waris pewaris selanjutnya. Upacara tersebut memakan dana hingga kurang lebih 375 juta rupiah

Feb 16, 2010

ANTAKUSUMA & TOMBAKNYA

 ANTAKUSUMA & TOMBAKANYA
Pada saat Baju Anta Kusuma di wariskan pada ahli waris berikutnya, baju tersebut belum lengkap dikarenakan pasangan dari baju tersebut (Tumbak) belum menyatu di karenakan harus melakukan ritual/upacara untuk melengkapinya. Sehingga ahli waris harus melakukan upacara tersebut untuk mengesahkan serta memanggil pasangan dari baju tersebut.